Remote working atau kerja jarak jauh semakin diminati dan besar peluangnya. Sama seperti setiap jenis pekerjaan lainnya, remote working juga pasti ada pro dan kontranya. Lalu apa saja pros & cons remote working? Simak pembahasannya sebelum kamu memutuskan mau bekerja remote atau face to face!
Pros
Kelebihan remote working antara lain adalah:
1. Work-Life Balance Lebih Baik
Khusus untuk masyarakat perkotaan, remote working akan memaksimalkan waktu kerja karena mereka tidak perlu menghabiskannya selama berjam-jam di jalanan. Akibatnya, masih ada waktu luang untuk kehidupan pribadi.
2. Lebih Bebas
Bekerja di kantor biasanya menuntut karyawan untuk berada di kantor 8-9 jam sehari, mengenakan pakaian tertentu, dan beragam aturan lainnya. Selain itu, karyawan harus istirahat di waktu yang sudah ditentukan. Remote working membuat seseorang lebih bebas menentukan waktu kerja. Meski begitu, harus tetap disiplin jika ingin berhasil.
3. Meningkatkan Produktivitas
Berkaitan dengan tidak perlu menghadapi kemacetan dan segala kerumitan yang mungkin terjadi selama perjalanan, maka remote working membuat seseorang lebih merasa segar dan positif di pagi hari jika akan mulai bekerja. Selain itu, tanpa adanya break minum kopi yang berlebihan, diharapkan produktivitas akan meningkatkan.
4. Meningkatkan Pengalaman Karyawan
Pengalaman karyawan dalam bekerja sangat penting agar mereka bisa bekerja dengan lebih seimbang dan produktif. Karyawan tetap punya waktu untuk keluarga dan kehidupan pribadi mereka, sehingga lebih sejahtera. Efisiensi kerja tercapai, karyawan pun bisa merasa lebih bahagia dan sukses dalam bidangnya masing-masing.
Cons
Sementara itu, kontra atau kekurangan remote working juga perlu dipertimbangkan. Di antaranya adalah:
1. Tanpa Koneksi Face to Face
Tanpa interaksi face to face, terkadang komunikasi di dalam tim jadi lebih sulit, apalagi untuk tim remote yang baru terbentuk. Manajer khawatir anggota tim tidak bekerja secara efisien seperti di kantor, sementara karyawan mungkin kesulitan mencerna tugas dari manajer.
Bagi karyawan baru, mungkin masih segan bertanya meskipun mereka tidak paham, sehingga sering terjadi salah pengertian. Tugas yang dikerjakan mungkin salah, sehingga harus diulang kembali dan jadi tidak efisien.
2. Mengurangi Kerja Sama dalam Tim
Saat tim bekerja secara remote, peluang karyawan saling berkomunikasi satu sama lain biasanya lebih kecil. Apalagi kalau dari awal timnya terbentuk secara remote, biasanya tidak mengenal satu sama lain. Kurangnya komunikasi membuat kerja sama dalam tim sulit dibangun.
Saat tim membatasi pembicaraan mereka secara formal, maka suasana ini akan semakin tidak nyaman. Tiap anggota tim mungkin saling ragu menghubungi anggota lain lebih dulu. Begitu tiba waktunya bekerja sama, tentu jadi jauh lebih sulit.
3. Akses Informasi Lebih Sedikit
Bekerja di kantor pada umumnya lebih mudah bagi karyawan untuk mendapat akses informasi sebanyak-banyaknya. Sementara itu, bekerja remote artinya karyawan harus mencari sumber informasi sendiri. Kalau sumber info kurang, maka harus bertanya ke karyawan lain atau ke manajer. Jawaban yang didapat belum tentu langsung di saat yang dibutuhkan dan pekerjaan pun mungkin tertunda.
4. Stres Karena Kesepian
Setiap orang karakternya berbeda-beda. Bagi yang introvert, remote working justru terasa nyaman. Tapi bagi yang ekstrovert cara kerja seperti ini justru memicu stres. Bukan karena beban kerja yang berat, tapi karena rasa kesepian dan merasa terisolasi. Kalau dibiarkan, mungkin akan menyebabkan menurunnya produktivitas dan depresi.