Cara Memulai Olfactory Marketing – Kreativv

Bisnis528 Dilihat


Tahukah kamu bahwa aroma bisa menjadi kunci rahasia dalam merayu hati pelanggan? Misalnya, ketika kamu mendatangi sebuah toko roti dengan aroma khas roti panggang yang mampu menggugah seleramu atau ketika kamu mendatangi toko pakaian dengan aroma khasnya yang segar sehingga membuatmu ingin stay lebih lama untuk menjelajahi seluruh  koleksinya. Itulah yang disebut dengan olfactory marketing.

Dalam artikel ini akan membahas bagaimana kekuatan olfactory marketing tidak hanya mempengaruhi suasana hati, tetapi secara tak langsung juga bisa mempengaruhi keputusan pembelian. Simak selengkapnya di bawah ini. 

Apa itu Olfactory Marketing?

Olfactory Marketing adalah strategi yang memanfaatkan indera penciuman untuk membangun hubungan emosional dengan konsumen. Dengan menggunakan aroma khusus, diharapkan dapat meningkatkan cara orang mengingat suatu brand dan memperkuat loyalitas pelanggan.

Strategi ini berdasarkan pada teori bahwa aroma merupakan salah satu dari indera yang paling kuat secara emosional, yang dapat memicu ingatan dan perasaan.

Bagaimana olfactory marketing dapat mempengaruhi keputusan dalam membeli sebuah produk? 

Misalnya, ada sebuah toko pakaian yang memiliki aroma segar untuk menciptakan suasana yang menyenangkan bagi pengunjung yang datang. Aroma ini tidak hanya membangkitkan suasana hati yang positif, tetapi juga selaras dengan barang yang dijual, yaitu alat dan pakaian untuk naik gunung. 

Hasilnya, pelanggan cenderung menjelajahi lebih banyak produk untuk menghabiskan waktu lebih lama di toko tersebut dan meningkatkan kemungkinan untuk melakukan pembelian.

Cara Memulai Olfactory Marketing?

Untuk memulai Olfactory Marketing, berikut adalah langkah-langkah yang perlu kamu lakukan. 

  1. Identifikasi tujuan: Tentukan tujuan utama dari penggunaan olfactory marketing. Apakah kamu ingin meningkatkan pengenalan brand, meningkatkan kenyamanan pelanggan dalam berbelanja di tempatmu, atau meningkatkan penjualan secara keseluruhan?
  2. Kenali audiens target: Pelajari preferensi aroma dari target pengunjung kamu. Apakah mereka lebih menyukai aroma segar, manis, atau aroma netral? Memahami preferensi mereka akan membantu kamu dalam memilih aroma yang tepat.
Olfactory Marketing

Sumber : Freepik

  1. Pahami identitas brand kamu:Selanjutnya, kamu perlu memahami identitas dan nilai-nilai yang dibawa dari brand kamu. Apa yang ingin kamu sampaikan kepada pelanggan melalui sebuah aroma? Kamu perlu perlu memahami secara mendalam bagaimana brand ingin diposisikan dalam benak pelanggan. Misalnya, apakah brand kamu ingin terasa mewah, lembut, atau mungkin segar?
  2. Tentukan aroma yang sesuai: Setelah memahami identitas brand kamu, tentukan aroma yang cocok untuk brand tersebut. Ingatlah bahwa aroma yang digunakan harus konsisten dengan citra atau ciri khas dari brand kamu. Misalnya, sebuah toko pakaian mungkin  memilih aroma floral yang mencerminkan kelembutan dan keanggunan yang bisa menciptakan kesan elegan dan eksklusif.
Serum bottles and jar with pebbles

Sumber : Freepik

  1. Konsultasi dengan ahli: Jika perlu, konsultasikan dengan ahli atau konsultan spesialis olfactory marketing. Mereka dapat membantu kamu dalam memilih aroma yang tepat berdasarkan karakteristik brand dan menyelaraskannya tujuan yang ingin kamu capai.
  2. Evaluasi: Lakukan evaluasi secara berkala untuk melihat efektivitas olfactory marketing yang sudah kamu terapkan. Perhatikan respons pelanggan dan data penjualan untuk menilai apakah aroma yang kamu pilih telah mencapai tujuan yang diinginkan? Sesuaikan dan atur kembali jika aroma sebelumnya belum berhasil memenuhi target pencapaianmu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.

Dengan memahami dan mengimplementasikan olfactory marketing, kamu tidak hanya menciptakan pengalaman berkunjung yang berkesan bagi pelanggan, tetapi juga bisa memperkuat ikatan emosional antara pelanggan dengan brand milikmu dan meningkatkan peluang keputusan pelanggan dalam pembelian.




Bisnis