Gaya hidup sehat semakin meluas di masyarakat. Ada yang memilih menjadi vegetarian, bahkan vegan, yang benar-benar tidak mengonsumsi apapun hasil dari hewani. Karena itu, bisnis makanan alternatif protein bisa menjadi pilihan yang tepat untuk meraup keuntungan.
Namun, nyatanya untuk memulai bisnis yang niche-nya masih sempit ini gampang-gampang susah. Lalu bagaimana caranya memulai bisnis alternatif protein agar terus berkelanjutan dan sukses? Simak hal-hal yang perlu diperhatikan di bawah ini.
Tentukan Karakter Bisnisnya
Pada dasarnya, ada 4 model bisnis alternatif protein yang utama, yaitu:
- Menjual bahan-bahannya
- Menjual produk akhir
- Teknologi lisensi
- Menyediakan teknologi atau layanan yang berguna bagi bisnis makanan ini.
Apakah kita ingin menjadi produsen bahan atau justru makanan jadi? Apakah bisnis kita adalah inovator yang menjual teknologi, platform yang menjual servis, produsen yang menjual bahan, atau perusahaan makanan yang menjual pengalaman?
Memang benar, kita bisa membuat perusahaan yang merupakan gabungan dari beberapa model bisnis tersebut, tapi di awal sangat disarankan untuk fokus pada satu hal terlebih dulu. Semakin cepat kita tahu sektor bisnis apa yang ingin ditekuni, maka kita akan mudah untuk fokus, dan mengasah kemampuan hingga menjadi pebisnis sukses.
Tentukan Siapa Target Pasar Kita
Pada umumnya, pasar untuk bisnis makanan protein alternatif berupa pasar dengan margin rendah dan volume tinggi, atau pasar dengan margin tinggi dan volume rendah. Meskipun bisnis ini bisa dibangun dari kedua sisi, tapi sebaiknya sejak awal memilih salah satu pasar saja untuk mengambil berbagai keputusan. Dengan begitu, akan lebih mudah menentukan harga yang layak di pasar.
Penetapan harga memang sering kali dilakukan setelah produk dibuat dan diluncurkan ke pasar dengan tambahan margin. Tapi strategi yang lebih baik adalah merancang produk berdasarkan harga. Diperlukan riset yang menyeluruh agar bisa menentukan harga yang tepat dan tidak dianggap berlebihan.
Cari Tahu Masalah yang Bisa Kita Selesaikan untuk Target Pasar
Produk baru harus bisa menawarkan solusi suatu masalah yang jadi beban bagi target pasar. Bisnis akan sukses jika dapat menyelesaikan masalah. Seperti apa sih masalahnya? Yang dimaksud sebagai masalah adalah yang dialami oleh cukup banyak target pasar, bukan hanya 1-2 orang saja. Mereka tidak punya cara yang lebih baik untuk menyelesaikannya dan mampu membayar untuk menanganinya.
Jika produk atau jasa akan dijual ke bisnis lainnya (B2B), maka pelanggan akan sangat mementingkan biaya dan fungsionalitas, serta sampel untuk menguji formulasinya. Sementara jika dijual langsung ke konsumen (B2C), maka kita perlu tahu apa yang bisa kita lakukan untuk konsumen supaya mereka bersedia membeli dan menjadi pelanggan setia.
Temukan Cara untuk Membiayai Perkembangan Bisnis
Kekuatan pasar mulai bekerja saat harga produk lebih terjangkau. Tapi sebelum ini terjadi, produk kita akan berada dalam kondisi harga tinggi dan volumenya rendah. Untuk keluar dari sini, perusahaan perlu meningkatkan skalanya. Karena itu, kita perlu tahu bagaimana caranya membiayai perkembangan bisnis ke depannya.
Nyatanya, pebisnis sering kali harus membangun fasilitas yang mahal agar bisa mencapai tingkat kesuksesan yang sudah ditentukan sebelumnya. Penting sekali untuk merencanakan sejak awal dari mana sumber pendanaan agar bisnis tidak berhenti di tengah jalan dan bisa beroperasi dengan normal setiap hari.